Jumat, 06 November 2009

Peneliti Petakan Bakteri di Tubuh Manusia

img

Colorado, Diperkirakan ada 100 triliun mikroba yang hidup di tubuh manusia yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, pencernaan makanan dan membantu mencegah penyakit akibat bakteri patogen. Ilmuwan telah mengembangkan peta mengenai penyebaran bakteri yang hidup di beberapa bagian tubuh manusia.

Didapatkan beberapa bakteri tersebut memainkan peranan yang penting dalam fungsi fisiologis tubuh sehingga membantu manusia tetap sehat. Tim dari University of Colorado di Boulder, Amerika Serikat, secara tak terduga menemukan variasi yang luas dalam komunitas bakteri dari orang ke orang. Penelitian yang telah dipublikasikan dalam Science Express ini bisa membantu pengembangan penelitian klinis selanjutnya.

Peneliti mengatakan kemungkinan suatu saat nanti dapat mengidentifikasi bagian tubuh mana yang memungkinkan terjadinya transplantasi mikroba tertentu yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Studi ini didasarkan analisis bakteri secara mendalam yang ditemukan pada 27 bagian tubuh dari 9 sukarelawan yang sehat. Selain itu ditemukan variasi bakteri berbeda dari tiap bagian tubuh.

"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kadar bakteri normal dari orang sehat, yang akan memberikan pengetahuan dasar bagi penelitian lebih lanjut untuk melihat penyebaran penyakit di daerah tertentu," ujar ketua penelitian Dr Rob Knight, seperti dikutip dari BBCNews, Jumat (6/11/2009).

Peneliti mengambil empat sampel dari tiap sukarelawan selama 3 bulan, sampel diambil 1 sampai 2 jam setelah mandi. Didapatkan bagian tubuh yang paling banyak menunjukkan variasi dalam mikroba yaitu pada tempat yang tersembunyi.

Namun, sedikit sekali variasi bakteri yang ditemukan di ketiak dan telapak kaki yang kemungkinan karena daerahnya gelap dan lembab. Bagian tubuh kulit yang ikut diperiksa adalah kepala, dahi, hidung, telinga dan rambut yang didominasi oleh satu jenis bakteri tertentu.

Sebuah studi sebelumnya memeriksa bakteri dari 102 tangan manusia. Secara keseluruhan, peneliti mengidentifikasi lebih dari 4.200 spesies bakteri, tetapi hanya sekitar lima bakteri saja yang dimiliki oleh hampir 51 orang peserta.

"Jika kami dapat lebih memahami variasi dari bakteri yang ada dalam tubuh manusia, maka ada kemungkinan kami dapat mencari pertanda biologis (biomarker) dari suatu penyakit genetik," ujar Knight.

Perjuangan Suriah

gallery

Kalaulah ada saat seperti itu bagi Presiden Suriah yang sekarang Bashar al Assad, saat itu tiba beberapa saat setelah pukul 7 pagi pada 21 Januari 1994 tatkala telepon berdering di apartemen sewaannya di London. Sebagai dokter yang mendalami oftalmologi (ilmu tentang penyakit mata), Bashar yang tinggi dan berusia 28 tahun sedang menjalankan kepaniteraan medisnya di Western Eye Hospital yang merupakan bagian dari sistem Rumah Sakit St. Mary, Inggris. Ketika menjawab telepon, dia mendapat kabar bahwa kakaknya Basil ketika melaju kencang menuju bandara Damascus pagi itu dalam cuaca berkabut tebal, mengemudikan Mercedes-nya dengan kecepatan tinggi dan menabrak bundaran di tengah jalan. Basil, sosok tampan dan kharismatik yang disiapkan untuk menggantikan ayahandanya sebagai presiden, tewas seketika dalam kecelakaan itu. Saat itulah Bashar dipanggil pulang.

Kita melompat maju ke Juni 2000, bulam kematian ayahandanya Hafez al Assad akibat gagal jantung pada usia 69. Sejurus setelah pemakaman, Bashar memasuki kantor ayahnya untuk kedua kali dalam hidupnya. Dia masih ingat betul kunjungannya yang pertama, saat usianya tujuh tahun. Kala itu dia berlari riang menghampiri ayahnya dan menceritakan pelajaran bahasa Prancis yang baru pertama kali diikutinya. Bashar masih ingat melihat sebotol besar kolonye di atas lemari kecil yang ada di sebelah meja kerja ayahnya. Dia heran melihat botol itu masih ada di tempatnya 27 tahun kemudian dan boleh dikatakan tiada terjamah. Hal kecil seperti itu (kolonye yang sudah kadaluarsa) jadi gambaran tentang pemerintahan Suriah yang tertutup dan jalan di tempat, sebuah kepemimpinan diktatorial yang membuat Bashar yang terdidik untuk menyembuhkan mata manusia merasa tidak memiliki kecakapan untuk melanjutkannya.

“Ayahku tidak pernah mengajakku membicarakan masalah politik,” kata Bashar kepadaku. “Dia seorang ayah yang hangat dan penuh perhatian, tetapi bahkan ketika aku pulang pada tahun 1994, segala sesuatu yang kuketahui tentang caranya mengambil keputusan berasal dari catatan yang ditulisnya saat rapat atau aku tahu dari obrolan dengan rekan-rekannya.” Salah satu dari pelajaran itu adalah bahwa tidak seperti melakukan operasi mata, memerintah negara seperti Suriah memerlukan kemampuan untuk merasa nyaman dengan ambiguitas. Bashar yang keranjingan memotret membandingkannya dengan foto hitam-putih. “Tidak ada yang namanya hitam atau putih sejati, yang namanya bagus semua atau jelek semua,” katanya. “Yang ada hanyalah gradasi abu-abu.”
Suriah adalah sebuah tempat yang kuno, yang dibentuk oleh perniagaan dan migrasi manusia selama ribuan tahun. Namun seandainya saja setiap negara adalah sebuah potret yang tak lain dari ribuan gradasi abu-abu, maka Suriah dengan segala kekunoannya sebenarnya adalah selembar potret yang tengah menampakkan gambarnya perlahan-lahan di depan mata kita. Di Suriah kita dapat duduk dalam sebuah café yang ramai di Damaskus sambil mendengarkan seorang pendongeng berusia 75 tahun yang mengenakan fez bercerita tentang aneka hikayat Perang Salib dan Kekaisaran Ottoman seolah semua itu kenangan masa kecil. Dia mengayun-ayunkan pedangnya dengan lincah sehingga para pendengarnya membungkuk hendak berlindung—kemudian berjalanlah ke gedung sebelah, ke Mesjid Omayyad yang didirikan sekitar 715 M, lalu bergabunglah dengan anak-anak jalanan bermain sepak bola di berandanya, tidak menggubris kerumunan peziarah Iran yang datang berduyun-duyun untuk melakukan sembahyang malam atau beberapa keluarga berjalan-jalan sambil menikmati es krim. Suriah juga sebuah tempat di mana kita dapat makan malam bersama handai tolan di café modern, lalu sambil menunggu bus malam, mendengar jeritan yang mendirikan bulu roma dari jendela di lantai dua kantor polisi Bab Touma. Di jalan, penduduk Suriah saling pandang dan sama-sama maklum, tetapi tak seorang pun berkata-kata. Siapa tahu ada yang nguping.

Rezim Assad memerintah selama hampir 40 tahun bukanlah dengan gaya yang bersahabat. Rezim itu mampu bertahan di lingkungan yang keras—berbatasan dengan Irak, Israel, Yordania, Lebanon, dan Turki—dengan menggabungkan sejumlah cara yang licik dan dengan menjalin persahabatan dengan sejumlah negara yang lebih kuat, mula-mula dengan Uni Soviet dan sekarang dengan Iran. Dalam keadaan perang dengan Israel sejak 1948, Suriah memberi dukungan keuangan dan persenjataan kepada kelompok Islam Hizbullah dan Hamas; negara itu juga gigih mengklaim kembali Dataran Tinggi Golan, yakni dataran tinggi Suriah yang dikuasai Israel pada 1967. Hubungan dengan Amerika Serikat, yang hampir tidak pernah baik, semakin memburuk setelah penyerbuan A.S. ke Irak pada 2003, ketika George W. Bush, yang menyitir sikap Suriah yang menentang perang dan pemberian dukungan kepada para pemberontak Irak, mengancam untuk melakukan pergantian rezim di Damascus dan menjuluki presiden Suriah yang masih muda sebagai pangeran jahat dari Timur Tengah.

Sudah hampir satu dasawarsa sejak Bashar mulai memerintah dan cukup adil rasanya untuk menanyakan apa saja, jika ada, yang telah berubah. Juga merupakan waktu yang tepat untuk melakukan penilaian, karena Suriah—dalam menanggapi langkah-langkah awal pemerintahan baru AS yang mendambakan sukses di Timur Tengah—tampak cukup stabil untuk melanjutkan peran pentingnya dalam urusan regional. Henry Kissinger (mantan menteri luar negeri AS) pernah mengatakan bahwa tidak ada perang tanpa melibatkan Mesir dan tidak ada perdamaian tanpa mengikutsertakan Suriah, dan mungkin sekali pendapatnya itu benar. Mau tak mau, jalan menuju perdamaian di Timur Tengah ditentukan oleh Damascus. Akan tetapi, bahkan Bashar pun mengakui bahwa akan sulit bagi Suriah untuk maju tanpa menangani masalah-masalah besar di dalam negerinya.

Di luar pasar kuno Hamadiya di Damaskus pernah dipajang foto Hafez al Assad setinggi gedung tiga lantai. Tampak mencolok dengan kening tinggi dan mata setajam mata pemain poker, kepala berukuran raksasa sang presiden mengintai jalanan ibukota yang hiruk-pikuk, yang dihuni empat juta orang, sebagaimana juga yang dilakukannya dari sejumlah papan besar dan poster di seluruh Suriah. Dengan meniru masa kultus totaliter imperium Uni Soviet, ikonografi Saudara Tua tersebut selalu memberi Suriah perasaan terperangkap dalam batu ambar, terjebak dalam suatu masa di kala para diktator benar-benar diktator, era Stalin dan Mao. Inilah Suriah yang diwariskan oleh Hafez.

Sekarang di pasar yang diapit dinding kuno zaman Romawi itu terpajang sebuah papan iklan ukuran besar yang menampilkan foto presiden postmodern Suriah yang pertama sedang melambaikan tangan. Bashar ditampilkan dengan senyum riang yang tersungging di wajahnya yang mirip kucing, memicingkan mata di atas kumisnya, menatap matahari yang benderang. “Aku percaya pada Suriah,” begitulah tertulis kata-kata yang penuh keyakinan di papan itu. Namun, dibutuhkan lebih dari sekadar senyuman dan sebuah slogan untuk memperbaiki negaranya dan dia menyadari hal itu. “Yang dibutuhkan Suriah saat ini,” begitu kata Bashar kepadaku, “adalah perubahan mental.”

Nasib Orangutan

gallery

Drama ala pemain rugbi itu tidaklah terjadi di tengah rimba perawan meski pepohonan tumbuh subur dalam “sekolah hutan” di Kalimantan itu, tempat orangutan ditempa kembali naluri alamiahnya. Setelah disita atau diserahkan secara sukarela, primata-primata itu diperkenalkan kembali dengan sifat-sifat liarnya (direhabilitasi istilahnya), lalu ditampung dalam lokasi penantian—salah satunya sekolah hutan—sebelum dilepaskan kembali ke alam liarnya.

“Sejauh ini ada sekitar 1.200-an orangutan yang menunggu untuk dilepasliarkan di Pulau Kalimantan,” ujar Sri Suci Utami Atmoko, peneliti dari Asosiasi Pemerhati dan Ahli Primata Indonesia. Angka itupun belum mencakup jumlah orangutan yang ada di pusat rehabilitasi di Pulau Sumatra.
Sekilas, angka yang disebut Suci bisa jadi ukuran yang menggembirakan bagi orangutan yang berdasarkan warta survei lengkap terakhir dalam PHVA (Population and Habitat Viability Assessment) 2004 berjumlah 6.600-7.300 ekor di Sumatra dan sekitar 54.000 ekor di Kalimantan. Betapa giat dan aktifnya upaya menghentikan spesies yang dilindungi ini sebagai binatang peliharaan. Ribuan orangutan disita dari masyarakat dan pasar-pasar gelap. Orangutan selundupan yang sudah sampai di berbagai negara dibawa pulang.

Di sisi lain, ribuan orangutan di hutan singgah juga jadi isyarat adanya persoalan-persoalan lain. Luas hutan singgah harus ditambah agar para penghuninya dapat belajar menjadi orangutan liar kembali. “Namun semakin lama area ini pun semakin penuh,” ujar Dhany Sitaparasti yang meneliti perilaku orangutan pada pusat rehabilitasi yang berlokasi di Kalimantan Timur.

Kesulitan mengembalikan orangutan eks peliharaan ke alam liar atau reintroduksi bertambah karena terus berkurangnya habitat yang memenuhi syarat. Pembukaan hutan untuk perkebunan sawit secara besar-besaran terjadi di Kalimantan. Pembukaan hutan untuk perkebunan, tambang, juga transmigrasi yang tak baik pengelolaannya dan tidak memperhitungkan tata ruang membuka lebar akses manusia untuk masuk lebih jauh ke dalam hutan. Akibatnya, siklus perdagangan gelap satwa liar dapat kembali berputar. Itu belum menghitung peristiwa kebakaran hutan Kalimantan yang pada 1997-1998 misalnya yang melumat hampir lima juta hektare rimba dan membunuh sepertiga populasi orangutan kalimantan.

Perubahan-perubahan fungsi lahan tentu saja berimbas pada pencarian habitat yang cocok bagi pelepasliaran orangutan eks peliharaan. Menurut Barita Manullang, seorang ahli ekologi primata, kalaupun ada, tak semua hutan cocok untuk pelepasliaran. Yang pasti, hutan yang sudah punya penduduk asli—orangutan tentunya—tertutup rapat bagi pendatang—orangutan juga. Larangan itu sesuai dengan panduan IUCN (International Union for Conservation of Nature) agar ekosistem yang sudah ada tidak “rusak” oleh kaum pendatang.
Susahnya, hutan yang tak punya penduduk orangutan asli pun belum tentu bisa jadi rumah baru bagi kerabatnya yang eks peliharaan. ”Harus ada penelitian lebih jauh yang menyatakan sebab ketiadaan atau punahnya populasi lokal. Apakah karena diburu manusia atau akibat penyakit lokal,” ungkap Barita.

Labirin Batu Madagaskar

Labirin Batu Madagaskar
“Sepertinya ini spesies baru.”


Ini adalah kali kedua atau ketiga dia mengatakan hal seperti itu sejak kami tiba di suaka margasatwa dan taman nasional Tsingy de Bemaraha Madagaskar beberapa hari lalu. Di pulau yang masyur dengan keanekaragaman hayatinya ini (90 persen spesies di tempat ini adalah endemis, tak ditemukan di tempat lain di Bumi), kawasan lindung seluas 1.550 kilometer persegi tersebut laksana menjadi sebuah pulau terpisah, semacam benteng hayati, kokoh, hampir tak terjamah, dan nyaris tak bisa ditembus berkat formasi batu gamping raksasa—tsingy—yang membentang di dalamnya.

Di sana, blok batu besar dari periode Jura berkecai menjadi labirin menara seruncing pisau, ngarai sempit, dan gua basah yang tak bisa dimasuki manusia, walaupun tempat ini menjadi rumah bagi berbagai satwa dan tumbuhan. Spesies baru sering ditemukan dari habitat terkucil di dalamnya—tanaman kopi baru pada 1996, lemur mini pada 2000, kelelawar pada 2005, katak dua tahun kemudian. Bahkan akhir-akhir ini ditemukan hewan yang lebih besar, termasuk lemur kaki panjang (Avahi cleesei) yang ditemukan pada 1990, tetapi baru pada 2005 dinamai secara agak jenaka dengan nama pelawak sekaligus aktivis konservasi Inggris John Cleese.

Steven Goodman, seorang ahli biologi di Field Museum di Chicago yang sudah 20 tahun tinggal dan bekerja di Madagaskar, menggambarkan daerah itu sebagai “suaka di dalam surga,” tempat jenis ilmu biologi yang umum dipraktikkan seabad lalu masih dapat dilakukan, bahkan dengan berjalan-jalan saja ada kemungkinan bertemu dengan spesies yang baru.

“Isi satu lembah dengan lembah lainnya dapat saja berbeda,” ujar Goodman. “Formasi tsingy Madagaskar merupakan salah satu tempat di Bumi yang menyimpan kekayaan hayati luar biasa. Cukup masuk dan lihat apa yang ada di sekeliling.”

Masuk ke tempat itu sulit. Pada bulan Maret di akhir musim hujan, persis sebelum daun menguning dan luruh serta musim dingin mengeringkan kali kecil di hutan itu, saya dan fotografer Stephen Alvarez masuk ke dalam taman nasional tersebut. Rakotondravony bersedia memandu kami. Ini menjadi perjalanan keempatnya ke Tsingy de Bemaraha; dia salah satu dari segelintir ilmuwan yang pernah ke sana lebih dari sekali.

Sebelum itu, kami tiba di ibu kota Madagaskar Antananarivo tak lama setelah presidennya digulingkan lewat sebuah kudeta. Protes sengit berkecamuk beberapa hari sekali. Di dekat alun-alun, tentara bermalas-malasan dalam truk sambil merokok dan mengirim SMS, sementara di kampus universitas, mahasiswa yang berdemo dengan membawa spanduk putih dihalau dengan brutal. Pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian Madagaskar pun nyaris runtuh. Kami meninggalkan kota itu dengan ketar-ketir kalau-kalau akan dilarang. Namun tak lama kemudian di luar kota, tanda-tanda kudeta menghilang, hanya terasa di pos pemeriksaan polisi, tempat orang-orang bersandal menenteng AK-47 tua dan menanyakan tujuan kami.

Perjalanan ke tsingy memakan waktu hampir lima hari. Setelah tiga hari perjalanan, jalan berubah menjadi kian parah hingga tinggal jalan tanah tak rata yang berlubang-lubang besar dan penuh lumpur. Lalu, kapal feri menyeberangkan kami di sungai yang airnya merah oleh erosi tanah akibat hutan di bagian hulunya digunduli. Desa-desa semakin kecil, tak ada lagi mobil, dan hutan kian merimbun. Setiap beberapa kilometer Rakotondravony melompat turun dari truk dan berlari masuk hutan. Dia kembali membawa ular besar atau kadal kesal.

Dari ujung jalan setapak di dekat sebuah desa kecil, kami mulai mendaki memasuki hutan. Setelah diguyur hujan selama beberapa bulan, tuarang panjang mulai datang. Di musim inilah banyak hewan merana, menunggu kembalinya musim hujan. Kami lalu memasang tenda di dekat kali jernih, terlihat ketam berkulit kemerahan bolak-balik di tepiannya. Dapur didirikan di bawah lereng tebing yang menjulang menembus tajuk dan, jauh di atas, terburai menjadi jarum, sirip, serta menara yang membuatnya disebut tsingy.

Memanen Hujan Ala India

gallery

Mereka memahati lereng-lereng bukit untuk menangkap air limpasan agar berkecukupanlah tanah dan hidup mereka.

Para petani di India sering membahas tentang cuaca, terutama bila awan hujan tidak muncul. Sepanjang bulan Mei tatkala tanah laksana tungku yang membara dan sebagian besar ladang kehilangan tanaman, tatkala sumur-sumur mengering dan Matahari mencibir dari tempat bertenggernya di langit tak berawan, tak ada topik lain yang bisa mengalahkan pokok pembicaraan tentang bila dan bagaimana musim hujan akan tiba. Musim hujan yang biasanya bermula di awal Juni dan selama kurang dari empat bulan selanjutnya menggelontorkan lebih dari tiga perempat curah hujan tahunan India akan berawal dengan lembut seperti rusa, begitu kata para petani. Lalu hujan akan berubah menjadi gajah yang menggemuruh. Namun, bisa juga hujan bermula sebagai gajah dan kemudian menjadi rusa. Atau, bisa juga hujan bertingkah tak menentu dan amat mengganggu seperti ayam. Dengan kata lain, tiada seorang pun yang benar-benar mengenal hujan. Meski begitu, tetap saja semua orang berbicara tentang hujan.

Hewan Abadi


gallery

Itulah yang terjadi dalam zaman ekspedisi yang digelontori dengan dana besar yang menggali berhektare-hektare padang pasir dalam rangka mencari makam kerajaan serta emas menakjubkan, topeng berlukis, dan peti mati untuk menghiasi rumah dan museum Eropa dan Amerika. Ribuan mumi binatang yang ditemukan di tempat suci di seantero Mesir itu hanya menjadi penghalang yang perlu disingkirkan untuk meraih artefak berharga. Tak banyak orang yang mempelajari mumi-mumi binatang itu, dan nilai pentingnya pun nyaris tak diketahui.

Seabad kemudian, arkeologi tak lagi menjadi perburuan trofi dan semakin bersifat ilmiah. Para penggali kini menyadari bahwa sebagian besar kekayaan situsnya terletak pada berbagai perincian tentang orang biasa—perbuatan mereka, pemikiran mereka, dan cara mereka berdoa. Mumi binatang merupakan bagian penting dari penemuan berharga ini.

“Mumi binatang merupakan perwujudan kehidupan sehari-hari,” ujar pakar tentang Mesir Salima Ikram. “Hewan peliharaan, makanan, kematian, agama. Hal-hal tersebut mencakup semua hal yang dianggap penting oleh orang Mesir.” Ikram yang mengkhususkan diri dalam zooarkeologi—ilmu yang mempelajari jasad binatang dari zaman kuno—ikut mengawali penelitian baru tentang kucing dan binatang lain yang diawetkan secara sangat terampil dan saksama. Sebagai profesor di American University di Cairo, Ikram memanfaatkan koleksi mumi binatang yang terbengkalai dalam Museum Mesir sebagai proyek penelitian. Setelah melakukan pengukuran yang presisi, mengintip ke balik bebat linen dengan sinar-x, dan menyusun daftar dari temuan-temuannya, dia membuat ruang pamer untuk koleksi tersebut—jembatan antara masyarakat masa kini dengan kaum di masa lampau. “Saat melihat hewan-hewan ini, kita bisa berkata, ‘Oh, Raja Anu punya peliharaan. Saya juga punya. Alih-alih terpisah jarak 5.000 tahun lebih, orang Mesir kuno ini pun dilihat sebagai sesama manusia.”

Kini mumi hewan menjadi salah satu objek pameran yang paling populer di museum yang penuh dengan artefak berharga itu. Pengunjung dari semua umur, orang Mesir maupun orang asing, berjejalan melihatnya. Di balik panel kaca terbaring sejumlah kucing yang terbalut kain linen, yang membentuk pola belah ketupat, garis-garis, bujur sangkar, dan bersilangan. beberapa celurut terbaring tenang dalam kotak batu gamping berukir, dan . kambing-kambing jantan di dalam kotak berhias sepuhan dan manik-manik. Seekor gazelle yang terbungkus tikar papirus rombeng tampak demikian gepeng akibat proses pemumian, sehingga Ikram menyebutnya Korban Tabrak Lari. Seekor buaya sepanjang lima meter dengan punggung penuh tonjolan kulit dikubur bersama sejumlah mumi anak buaya di mulutnya. Burung ibis terbungkus dengan hiasan rumit. Juga ada elang, ikan, bahkan kumbang pel yang kecil beserta bola tahi yang dimakannya.

Beberapa hewan diawetkan agar tuannya yang meninggal punya teman di alam kekal. Orang Mesir kuno yang mampu membiayainya menyiapkan kuburannya secara mewah, berharap barang pribadi yang dikumpulkan, serta semua karya seni yang dipesan khusus, akan tersedia bagi mereka setelah mati. Bermula pada sekitar 2950 SM, raja-raja dinasti pertama Mesir dikuburkan di Abydos bersama anjing, singa, dan keledai dalam kompleks pemakaman mereka. Lebih dari 2.500 tahun kemudian, pada masa dinasti ke-30, seorang rakyat jelata di Abydos bernama Hapi-men dimakamkan bersama anjing kecilnya yang meringkuk di kaki lelaki itu.

Mumi-mumi hewan lainnya berperan sebagai bekal orang yang mati. Potongan daging sapi terbaik, bebek, angsa, dan burung dara yang lezat diasinkan, dikeringkan, lalu dibungkus dengan linen. “Mumi pangan” demikian sebutan Ikram bagi dendeng pilihan untuk alam baka ini. “Tak masalah apakah semasa hidup dia menikmati makanan ini secara teratur, yang penting bisa dinikmati di alam baka.”

Sementara itu, beberapa jenis hewan lainnya dimumikan karena merupakan representasi hidup dewa tertentu. Kota Memphis yang mulia, ibu kota Mesir pada hampir sepanjang sejarah kunonya meliputi wilayah seluas 50 kilometer persegi pada masa puncaknya sekitar 300 SM. Penduduk Memphis sekitar 250.000 jiwa. Saat ini sebagian besar sisa kejayaan Memphis terletak di bawah desa Mit Rahina dan ladang di sekitarnya. Namun di sepanjang jalan berdebu, puing-puing sebuah kuil berdiri setengah tersembunyi oleh belukar. Inilah rumah pembalsaman sapi jantan Apis, salah satu hewan yang paling dipuja di seluruh Mesir purba.

Apis yang merupakan lambang kekuatan dan kejantanan sangatlah erat kaitannya dengan raja yang adikuasa. Makhluk ini setengah hewan setengah dewa dan dipilih untuk dipuja karena tanda tak lazim yang dimilikinya: segitiga putih di keningnya, pola sayap putih di bahu dan bokongnya, siluet kumbang pel di lidahnya, dan ujung rambut ekornya yang bercabang. Pada masa hidupnya, Apis dipelihara dalam suaka khusus, dimanjakan pendeta, dihiasi emas dan permata, dan dipuja banyak orang. Setelah mati, ruhnya dipercaya pindah ke sapi jantan lain, maka dimulailah pencarian Apis yang baru. Sementara itu, jasad hewan yang mati dibawa ke kuil dan dibaringkan di atas batu travertin yang terukir indah. Proses pemumian memakan waktu sekurangnya 70 hari—40 hari untuk mengeringkan daging yang tabal itu dan 30 hari untuk membungkusnya.

Pada hari pemakaman sang sapi, penduduk kota berduyun-duyun ke jalan untuk menyaksikan acara berkabung nasional tersebut. Sambil meratap dan menjambak-jambak rambut, mereka menyesaki jalan ke katakomba (kuburan bawah tanah) yang kini dikenal sebagai Serapeum di nekropolis (area pemakaman) padang pasir Saqqara. Dalam prosesi pemakaman, pendeta, penyanyi kuil, dan pejabat tinggi mengantar mumi itu ke kawasan gua galeri berkubah yang dipahat dari lapisan-batu-dasar gamping. Di sana, di antara koridor panjang pemakaman sebelumnya, mereka memakamkan mumi itu ke dalam sarkofagus raksasa dari kayu atau granit. Namun, beberapa abad setelahnya, kesucian tempat ini dilanggar karena pencuri mendongkel tutup sarkofagus dan menjarah mumi tersebut untuk diambil ornamennya yang berharga. Sayang, tak ada pemakaman sapi Apis yang masih utuh.

Hewan suci lainnya dipuja di pusat kultusnya masing-masing—sapi jantan di Armant dan Heliopolis, ikan di Esna, kambing jantan di Pulau Elephantine, buaya di Kom Ombo. Ikram percaya, gagasan tentang makhluk suci seperti itu lahir pada awal peradaban Mesir ketika curah hujan yang lebih lebat dibanding zaman sekarang menjadikan tanah di Mesir hijau dan gemah ripah. Karena dikelilingi hewan, orang mulai mengaitkan berbagai satwa itu dengan dewa tertentu sesuai kebiasaannya. Buaya misalnya. Binatang ini secara naluriah bertelur di atas batas luapan air saat banjir tahunan Nil, peristiwa penting yang merendam dan menyuburkan ladang dan menyebabkan Mesir kembali bangkit tahun demi tahun. “Buaya dianggap ajaib,” ujar Ikram, “karena memiliki kemampuan meramal.”

Kabar tentang banjir yang baik ataupun yang buruk penting bagi negeri petani. Demikianlah secara berangsur-angsur buaya menjadi lambang Sobek, dewa-air kesuburan, dan sebuah kuil dibangun di Kom Ombo, salah satu tempat di Mesir selatan yang jadi lokasi banjir pertama terlihat setiap tahunnya. Di tempat suci itu, tak jauh dari tepi sungai tempat buaya liar berjemur, buaya peliharaan menikmati hidup bermanja dan dikuburkan dengan upacara yang serupa setelah mati.

Valencia Gelar MotoGP Hingga 2016



Fans Pedrosa di sirkuit Valencia (AFP)
Valencia - GP Valencia masih akan tetap berada dalam kalender MotoGP hingga 2016. Hal itu pastikan setelah pihak penyelenggara GP Valencia dengan pihak Dorna melakukan kesepakatan baru.

Sebelum MotoGP Valencia digelar akhir pekan ini, pihak penyelenggara dengan CEO Dorna Carmelo Ezpeleta rupanya telah melakukan kesepakatan. Kontrak baru selama tujuh untuk tetap menggelar balapan MotoGP telah ditanda tangani.

"Ini sangat menyenangkan bagi Dorna memperpanjang kesepakatan yang telah kami miliki dengan Valencia sejak 1999 mereka menggela balapan MotoGP," ungkap Ezpeleta seperti dilansir Auto Sport

"Valencia sudah menjadi sebuah balapan 'klasik' untuk kejuaraan dunia ini, dan untuk beberapa kesempatan Valencia telah mendapatkan penghargaan sebagai GP terbaik musim," ujarnya.

Valencia pertama kali menggelar balapan MotoGP pada 1999 dimana dimenangi oleh Regis Laconi. Sedangkan tahun ini Valencia menjadi seri penutup musim balapan ini yang juara 2009 ini telah dipastika dimenangi Valentino Rossi.

Anggota Komisi III Masih Belajar Pidato, Gagal Dalami Masalah



Jakarta - Raker Komisi III dengan Kapolri semalam hingga dinihari sungguh membosankan. Para wakil rakyat dianggap masih belajar pidato di depan publik dan miskin informasi sehingga gagal mendalami masalah substansial.

"Banyak anggota Komisi III tidak menggunakan waktu mereka untuk memperdalam materi kasus, melainkan untuk belajar berbicara di depan publik. Akibatnya, penonton televisi di rumah bukannya merasa terbantu, melainkan justru merasa bosan melihat aksi retorik para anggota DPR Komisi III," komentar Mustofa B. Nahrawardaya, Koordinator Pusat Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF).

Mustofa melihat banyak anggota Komisi III yang masih belum nyaman memberlakukan Kapolri sebagai "terpanggil". Oleh karena itu, rata-rata anggota Komisi III tampak keder saat menyampaikan pendapat.

Mustofa juga prihatin karena banyak sekali informasi yang sudah dikupas habis oleh media massa, ternyata malah terlewatkan oleh DPR. Misalnya, Antasari Azhar sebenarnya hanya mendapatkan informasi dari saksi bernama Edy Sumarsono soal aliran dana ke KPK. Padahal, Edy Sumarsono mengakui tidak melihat langsung serah terimanya. Namun polisi sama sekali tidak mengupas itu, karena Komisi III tidak memintanya. Padahal kalau ditelusuri, Edy Sumarsono hanya mendapat info serah terima dari Anggodo maupun Anggoro.

Info lain yang terlewatkan DPR, Susno Duadji sebenarnya dalam rekaman kasus Century, bukan menerima Rp 10 miliar, melainkan meminta fee Rp 10 M sebagai ganti jerih payahnya. Maka dari itu, tak heran apabila dengan tegas Susno membantah menerima Rp 10 M bahkan dengan sumpah di atas nama Tuhan.

Menurut Mustofa, sebagian anggota Komisi III DPR juga tidak mengetahui, bahwa tidak ada perjanjian ekstradisi antara Indonesia-Singapura, berkaitan dengan tidak dibawanya Anggoro ke Tanah Air, meskipun Susno maupun Antasari sudah menemui tersangka di negeri singa itu.


Mustofa juga melihat, raker kitu tak ubahnya jebakan baru bagi Kapolri. Dangkalnya pendalaman oleh anggota Komisi III, tampaknya membuat jajaran kepolisian seolah mendapat angin baru, amunisi baru, atau dukungan baru dari legislatif.

"Padahal kalau disimak dari awal, banyak pernyataan dari anggota Komisi III didasari atas kurangnya informasi atau data yang mereka terima, sehingga malah memungkinkan Kapolri untuk leluasa menceramahi anggota Komisi III. Alhasil, situasinya menjadi terbalik, seolah Komisi III malam itu justru sedang mengikuti kuliah umum," kritik Mustofa.

"Dengan situasi itu, mestinya Kapolri bukannya berbangga atas pujian dari Komisi III, melainkan lebih berhati-hati menghadapi DPR yang tampak lebih banyak memberikan semangat, basa-basi, dan mungkin lebih tepatnya cari perhatian Kapolri saja," demikian Mustofa.

Kamis, 05 November 2009

BUTA ENERGI

Apakah Buta Energi itu?Ini bisa dijelaskan sebagai berikut: bayangkan seseorang yang tingginya 3 meter, dan beratnya 40kg. Dalam benak Anda, tentu mudah terbayang seperti apa bentuk tubuh orang itu, bukan? Ini artinya Anda tidak buta Jarak atau Buta Berat!Kalau saya katakan pagi ini saya sarapan 5kJ (kiloJoule) makanan, pasti Anda terbingung-bingung dengan pernyataan itu. Anda mungkin tidak mempunyai gambaran apakah jumlah tersebut banyak atau sedikit. Sama saja kalau saya ceritakan mobil saya sangat efisien energi karena hanya mengkonsumsi 5MJ (MegaJoule) per km. Lagi-lagi Anda tidak mempunyai indikasi apakah itu benar-benar efisien atau bahkan sangat boros. Anda tidak bisa menentukan apakah jumlah energi ini sedikit atau banyak karena kita tidak pernah berbicara mengenai kinerja energi mobil itu dalam Joule per km. Fakta bila orang tidak mempunyai gambaran apakah sejumlah energi itu sedikit atau banyak, itulah yang disebut Buta Energi.Sebenarnya banyak orang dalam bidang energi pun mengalami Buta Energi karena mereka tidak pernah melihat di luar lingkup bidang industrinya. Pengusaha Minyak bicara dalam barel, Pengusaha kelistrikan dalam Watt, Megawatt dan GigaWatt, sedangkan pengusaha batubara bicara dalam metrik ton, pengusaha gas dalam meter kubik atau cubic feet, pengusaha energi alternatif bicara dalam Mtoe, pengusaha energi surya bicara dalam Wattpeak, pengusaha baterai bicara dalam Ampere-hour, pengusaha energi angin juga bicara dalam Watt walaupun seharusnya wind-watt-peak supaya seragam dengan pengusaha energi surya, ...dan daftarnya makin panjang.Pantas aja masyarakat terjadi Buta Energi, karena satuan energi yang benar tidak pernah dipakai!Tidak heran kita sampai pada krisis energi yang parah dan mendunia, sambil terus menerus membakar habis apa saja yang kita temukan, bahkan khusus menanam tumbuhan untuk menghasilkan bahan hanya untuk dibakar nanti... inilah yang terjadi kalau para pakar yang buta energi menasehati para politikus yang buta energi untuk menyuruh rakyat yang juga buta energi melakukan hal-hal yang memperparah krisis energi.Kini waktunya kita mengatasi masalah krisis energi!Langkah pertama untuk memberantas Buta Energi adalah menetapkan sebuah standar.Itu seharusnya jelas sekali! Mengapa kita Sadar Jarak dan Sadar Berat adalah karena kita selalu mengukurnya dengan satuan standar yang sama, tidak peduli apakah mengukur panjangnya sebuah pintu, meja atau ruangan, ataupun berat sekarung beras, sebuah semangka atau sebungkus parsel. Jadi untuk memberantas Buta Energi, kita harus mulai menggunakan satuan standar yang sama untuk pengukuran semua jenis energi.Satuan yang paling tepat untuk pengukuran energi adalah Joule, karena alasan sebagai berikut:1) Joule sudah diakui sebagai satuan standar untuk pengukuran energi dalam sistem metrik.2) Joule sudah luas dipakai di seluruh dunia dalam dunia kelistrikan (mungkin Anda belum pernah mendengarnya, karena selama ini Joule ditutupi oleh Watt. Definisi Watt adalah Joule per detik). Kebanyakan insinyur listrik tidak mengetahui itu sebab mereka hanya tahu sebatas definisi Watt = Arus x Tegangan... jadi, bahkan insinyur listrik pun masih buta energi...Watt menipu konsumen yang suka memperhatikan energi...Kalau Anda sangat mementingkan energi, dan mempunyai pilihan antara 2 jenis lemari es yang serupa tapi berbeda Wattnya, yang manakah yang Anda akan pilih, bila misalnya lemari es 1 menggunakan kompresor 70 Watt dan lemari es 2 sebuah kompresor 100 Watt?Kebanyakan orang tanpa pikir panjang akan memilih yang 70 Watt, karena dikira mengkonsumsi energi lebih sedikit.Disitulah Anda tertipu. Watt hanya memberi keterangan berapa Joule energi yang dikonsumsinya per detik, sedangkan kebanyakan alat rumah tangga menggunakan listrik dengan pola beban yang berubah-ubah sepanjang hari. Informasi mengenai satu detik tidak cukup untuk menentukan apakah alat itu efisien energi atau tidak.Apa yang lebih penting adalah mengetahui berapa konsumsinya dalam skala Joule per jam atau per hari, atau bahkan per tahun.Kita asumsikan lemari es 70W mempunyai kompresor yang menyala 3.000 detik per jam, berarti lemari es itu mengkonsumsi 70 x 3000 x 24 = 5.040.000 Joule per hari ( = 5 MJ per hari). Nah, bisa saja lemari es 100W menggunakan sebuah kompresor yang lebih efisien, dimana ia hanya menyala selama 1.000 detik per jam, berarti lemari es ini hanya mengkonsumsi 100 x 1000 x 24 = 2.400.000 Joule per hari ( = 2,4 MJ per hari).Anda bisa lihat Wattnya alat listrik itu tidak mengatakan banyak mengenai berapa energi yang dikonsumsi, dalam contoh tadi lemari es 100W ternyata bisa mengkonsumsi hanya sekitar setengahnya energi yang dikonsumsi lemari es 70W. Ini berarti Anda bisa tertipu besar sebagai konsumen yang mementingkan energi, bila hanya fokus ke angka Watt yang rendah.Apa yang wajib tertera di semua peralatan yang mengkonsumsi energi adalah berapa kJ atau MJ ia mengkonsumsi tiap jam, hari atau tahun, atau satuan skala hasil lainnya. Lampu dan TV biasanya dipakai dalam basis per jam, jadi perlu dilabel dalam MJ atau kJ per jam. Lemari es umumnya terus-menerus dipakai per hari atau per bulan, jadi sebaiknya dilabel berapa MJ dikonsumsinya per hari atau per bulan.Bahkan sebenarnya Watt harus samasekali dihapus sebab informasinya mengaburkan fakta yang sebenarnya, dan tidak penting diketahui untuk mengoperasikan alat tersebut.Yang perlu kita tahu adalah Energi dan Arus listrik untuk menentukan apakah instalasi kabel listrik kita dapat menanggung beban arus listrik yang dibutuhkannya. Angka Watt sama sekali tidak relevan; dan sepertinya hanya diciptakan 100 tahun lalu untuk membingungkan penguna energi listrik agar tidak bisa hitung konsumsi energi sendiri dan terpaksa selalu percaya penuh kepada perusahaan yang jualan energi listrik.
Quote:
Oleh: Maurice AdemaNilai ekonomis akan terlihat dengan dua kondisi sbb:1) Harga harga energi sudah mulai dicantumkan dalam jumlah Rp per MJ2) Konsumsi alat-alat listrik di cantumkan dalam MJ per jam, hari, bulan atau tahun.Misalnya kalau sebuah toko electronic pamerkan 3 buah kulkas sbb:Kulkas 1 > 6.0 MJ/hariKulkas 2 > 2.5 MJ/hariKulkas 3 > 1.5 MJ/hariDan anda mengetahui 1 MJ harganya Rp 200Langsung and bisa hitung onkos energi per hari dari kulkas tsb:Kulkas 1 > 6.0 x 200 = Rp 1.200/hariKulkas 2 > 2.5 x 200 = Rp 500/hariKulkas 3 > 1.5 x 200 = Rp 300/hariDengan transparansi seperti itu automatis produk yg boros tidak akan laku dan produsen akan terpicu untuk terus menerus meningkatkan effisiensi.Dengan Watt sebagai unit yg diperhatikan effisiensi tidak akan di tingkatkan oleh produsen; malah isolasi dari kulkas akan dibuat makin tipis karena lebih murah. Kompressor dari kulkas dgn isolasi tipis mengkonsumsi energi per detik (Watt) tetap sama dengan yg isolasi yg tebal....Jadi konsumen ketipu....Yang jelas konumen harus menjadi sadar dan kalau konsumen sudah sadar dan perhatikan konsumsi energi yg sebenarnya dalam Joule. Produsen produk listrik tidak dapat menipu lagi dan harus meningkatkan effisiensi produknya kalau masih mau jualan produknya.

Jumat, 18 September 2009

nyembunyiin file dalam file foto

mungkin temen-temen punya file rahasia yang ga mw diliat orang lain dan cara hidden biasa uda ga efektif lagi. gw ada solusinya niy jadi temen-temen bisa nyembunyiin file rahsianya di dalam file foto. gimana caranya langsung aja deh.

1. Kumpulkan file yang akan anda sembunyikan kedalam file winrar, dan beri nama misalnya secret.rar

2. Letakkan kedalam folder yang anda mau, misal akan diletakkan di folder C:\hidden

3. letakkan pula file JPEG-nya yang anda mau kedalam folder c:\hidden, contoh file logo.jpg

4. lalu masuk ke cmd, start-run, ketik cmd [enter]

5. karena tadi buatnya di c:\hidden, maka saya akan masuk kedirektori itu, lalu ikuti langkah berikut ini

C:\Documents and Settings\faisal>cd\
C:\>cd hidden

6. ketika sudah masuk kedirektori yang dituju, maka ketik “COPY /b logo.jpg + secret.rar output.jpg” (note: tanpa tanda kutip yee...)

7. tekan enter

Nah, sekarang ada 3 file dalam direktori c:\hidden, file ke 1 adalah file rar, file ke 2 adalah file logo.jpg dan file ke 3 adalah file output.jpg

untuk mencobanya coba anda double klik file output.jpg, maka akan tampil gambar yang sama dengan file logo.jpg

Sekarang anda buka file output.jpg dengan winrar, caranya klik kanan file output jpg, open with, choose program, klik winrar oke

dan voila!!! try it guys

nb: Kalo udah jadi file ke 1 dan ke 2 tadi hapus aja

for youth info jika kena tilang?

mudah-mudahan dengan adanya pengetahuan prosedur dasar tilang di indonesia ini kalian ga bakal lagi di bohongin sama aparat kepolisian yang tidak bertanggung jawab.

seandainya jika kita ditilang di jalan kita seharusnya diberi dua pilihan pertama form tilang biru atau merah. tapi biasanya sih enggak..kita biasanya minta damai duluan dan ngasih sogokan. tapi sebenernya cara yang bener itu ga selamanya ga enak koq. baca deh penjelasannya.

1.Formulir biru adalah menerima kesalahan(artinya tidak perlu berdebat dengan Hakim).
Dengan form ini bayar denda di BRI yg ditunjuk.Sehabis bayar denda resmi ke BRI, ambil SIM atau STNK yang disita ke kantor Ditlantas setempat.

2.Formulir merah artinya anda tidak terima kesalahan yang dituduhkan, dan diberikan kesempatan untuk berdebat atau minta keringanan kepada hakim. Biasanya tanggal sidang adalah maksimum 14 Hari dari tanggal kejadian, tergantung Hari sidang Tilang di PN (Pengadilan Negeri) bersangkutan.

Oleh polisi, barang sitaan (SIM dan/atau STNK) akan disetor ke kantor Ditlantas setempat sampai dengan H-1 tanggal sidang. Selama masih di kantor Ditlantas SIM/STNK itu bisa ditebus tanpa sidang ke PN, cukup ke loket yang tadi disebutkan, serahkan formulir merah, bayar dendanya, SIM/STNK kembali ke tangan anda.

H-1 sebelum sidang dan seterusnya, SIM/STNK sudah dikirim ke pengadilan sesuai daerah perkara, jadi harus ditebus di PN masing-masing Menghadiri Sidang banyak alternatif untuk menyelesaikan melalui calo, tetapi biasanya akan lebih mahal daripada kalau menyelesaikan sendiri:

1.Sepanjang jalan menuju pengadilan, +- 50-100 m sebelum pengadilan banyak terdapat 'Calo' jasa pengurus tilang yang sebenarnya tidak memiliki pengaruh atau efek apapun terhadap pengurusan surat yang ditilang apalagi kemudahannya. Keberadaan mereka 'Calo' jangan ditanggapi dan jangan dihargai sama sekali! Karena mereka mudah emosi dan marah.

2.Setibanya di PN, begitu parkir sudah dikerubuti calo. Parkir kendaraan di dalam bangunan pengadilan, ambil tiket parkir pada petugas. Jangan parkir depan tepat dibagian luar pagar pengadilan yg banyak 'Calo' juga tukang parkir 'Preman' yang memaksa dan berkata "ya.. yak..parkir disini.. Disini.. Didalam tidak bisa!" Itu bohong, mereka cuma menggangu saja.

3.Selepas resepsionis calo masih saja akan mendekati anda. Kali ini calo-nya berseragam hijau pegawai negeri. Kata calo tersebut "anda tunggu aja disini, Rp 65.600,- aja. cepat kok selesainya".

4. Setelah ditunjukkan ruangan sidangnya, anda tunggu hakim datang. Lalu satu persatu, akan dibacakan nama dan kasusnya hakim langsung akan memberikan putusan soal besarnya denda pembelaan diri bisa dilakukan kalau perlu pembayaran langsung dilakukan di ruang sidang dan STNK yang ditahan juga langsung dikembalikan saat itu

5.Selepas sidang ada loket untuk mengambil SIM. Bayar disitu untuk mengambil SIM Anda. Akan dikatakan bahwa biayanya Rp 50.600,- jangan percaya.

1. Langsung sodorkan surat tilang ke salah satu petugas sambil berkata "saya mau ambil berkas ini."

2.Sang petugas memeriksa surat tilang tersebut dan langsung mencari berkas yang diperlukan di tumpukan yang tepat, dan dalam waktu singkat menemukan berkas yang dicari.

3.Langsung SIM tersebut diambil dari berkas itu dan diserahkan kepada anda, dan dia akan berkata "45 ribu". Berikan uang dalam jumlah yang tepat.

6.Cek tabel denda (biasanya terpampang di loket)untuk tahu denda yang tepat

7.Kalau tidak ada tabel denda, tawar saja atau minta bulatkan angkanya.

Tidak Menghadiri Sidang

1.Kalau anda ingin menghadiri sidang, datanglah sesuai tanggal sidang yang tertera di surat tilang ke PN yg ditunjuk. Tapi ini tidak disarankan karena antriannya luar biasa banyak. Kita tidak akan punya kesempatan bertemu hakim, karena sidangnya sebenarnya IN ABSENTIA, dan banyak sekali CALO yang menawarkan bantuan.

2.Anda disarankan untuk abaikan saja tanggal sidang tersebut, ambil SIM/STNK di hari lain terserah anda, hindari hari sidang tilang supaya tidak terjebak keramaian, dan langsung tuju loket khusus tilang yang ada di masing-masing PN.

3.Tunjukkan formulir merahnya, dalam 5 menit SIM/STNK sudah kembali dengan bayar denda resmi.

4.Sebelumnya cermati berapa denda resminya, supaya tidak dilebihkan oleh petugasnya. Contohnya, anda tahu denda masuk jalur cepat dengan naik motor Rp 15.000, petugasnya berkata Rp 25.600. Dia menambahkan Rp 600 seolah-olah itu perhitungan dengan rumus yang rumit, padahal akal-akalan saja biar ada yang masuk ke kantong dia.

5.Anda berikan uang bulat 15.000, dia akan diam saja

Intinya:
1.Jangan takut kalau kena tilang.
2.Jangan sekali-kali damai dengan polisi di jalanan, pilih tilang saja.
3.Jangan percaya kalau ditakuti polisi soal denda yang besar
4.Jangan percaya kalau polisi berkata sidangnya jam 10. (karena loketnya udah buka dari pagi)
5.Bayar denda sesuai tarif resmi.
6.Jangan percaya sama pecahan 600. Itu buat memberi kesan bahwa dendanya uang pas

(click untuk memperbesar gambar)

Rabu, 16 September 2009

sebuah kota dari tusuk gigi

kota ini dibangun selama lebih dari enam tahun dan membutuhkan lebih dari 5 juta tusuk gigi. for youth info kota ini dibangun oleh stan munro. dan didalam kota ini di bangun landmarks seluruh dunia.







Selasa, 15 September 2009

patung-patung hyperrealist
















Kamis, 10 September 2009

UAN i'm Coming!

UAN I’m Coming!

Ya emg bisa di bilang UAN uda di depan mata kita apalagi UAN ini bukan UAN yang biasa karena mata pelajaran yang di ujikan jumlahnya enam cing! gila aj kemaren aj yang tiga uda gelagapan apalagi 2xnya huh (dengan wajah harap cmas). Denger-denger siy bakalan ditambah lagi niy jadi tujuh atau delapan waduh bisa meleduk ni otak, menteri pendidikan emang ga mikirin kita sebagai orang yg ngejalaninnya emg dy pikir otak kita apaan. Emang sih ga bisa dielakkan lagi gara-gara negara kita yaitu indonesia uda ketinggalan jauh banget dari negara-lainnya. Tapi bukan gitu juga ningkatin kualitas pendidikan di indoneia kan masih banyak cara lain misalnya gratisin biaya pendidikan 12 taun kyaknya gtu juga uda ngebantu bwat naikin pamor kita sebagai negara yang baru berkembang “iya ga?”. Gw niy sebagai makhluk SMA yang otaknya ga egitu encer atau bisa dibilang aga ngedrop jadi makin terpuruk aj karena target negara yang terlalu muluk. Coba aj ‘mereka’ (Para Pejabat Negara) yang kita suruh ujian psti cma bisa gigit jari duang tuh. Kata bokap juga negara kita ini Cuma dipimpin ama orang-orang yang ga bertanggung jawab pokoke bokap is the best lah.hahaha ga nyambung. bwat temen-temen satu perjuangan mari kita bekerja sama bwat lulus hhehehe..bcanda, ntar gw ditangkep lagi gara-gara bikin OMI (Organisasi Mencontek Indonesia).

Ngomong-ngomong bis UAN enaknya nagapain dulu yah kerja dulu atau gelar dulu niy. Nyari gelar jaman sekarang susah beudz ga kebayang uda cape-cape nyari gelar pas uda dapet harus nyari kerja dulu belum tentu itu juga langsung dapet klo kita liat pengalaman satpam sekolah gw di sma 78 ternyata eh ternyata katanya dya itu sarjana ekonomi loh! hebatkan tapi kok Cuma jadi satpam ya?,heran kan lo! Gw juga heran hehehe. Nah menurut guru bahasa inggris gw yang kira-kira uda 3 taun ama gw eh mksudnya 3 taun di ajarin am dy gitu dy bilang “indonesia tuh negara ajaib yang bener jadi slah yang salah bisa jadi bener.” Yang ngomong kayaknya juga ajaib tuh heheh. Nah itu dy salah satu faktornya saking ajaibnya negara kita ini nyawa seseorang pun jdi ga ada artinya. Gini aja UAN kan uda deket yaudah belajar ntar kita liat deh nilai UAN nentuin keberhasilan lo ga di kemudian hari.

Rabu, 09 September 2009

Apa sih silsilah keluarga itu?

Ngomong masalah sisilah keluarga kadang menjadi hal yang cukup tabu dan tak patut untuk diperbincangkan. Tapi di blog ini semua itu akan dikupas secara tajam, setajam?heheh sori niy niru dikit.. pokoknya penting ga penting gw pengen ngebahas masalah ini....

Yang gw tau niy di jepang dan cina silsilah keluarga wajib diketahui soalnya itu adalah identitas diri dan merupakan kasta juga nah sekarang pertanyaannya lu ini keturunan siapa dan lu adalah keturunan generasi yang ke berapa? Sapa tau aja ternyata lu termasuk keturunan raja inggris, dan pangeran Charles itu ternyata Cuma anak pungut yang ngegantiin lu. Atau lu adalah pewaris tunggal dari seluruh harta di kerajaan jepang. Itu Semua ga menutup kemungkinan kalo lu adalah keturunan orang penting di masanya. Kayak contohnya temen gw yang ngaku-ngaku keturunan darah biru dan buyutnya dulu adalah seorang hamengkubuwono III tapi karena suatu hal keluarganya di usir dan di coret dari silsilah keluarga. Dan temen gw yang lainnya juga pernah cerita kalo dia adalah keturunan orang paling kaya di sumatera dan hartanya ga akal habis tujuh generasi tapi sayangnya temen gw ini generasi yang kedelapan jadi Cuma kecipratan ceritanya doang.

Menjadi keturunan raja atau pahlawan adalah suatu kebanggan tapi menjadi keturunan orang yang ga penting juga bukan kesalahan soalnya itu semua ga bisa di ubah kata tetangga gw “itumah uda takdir cuy”, marah, kesel ataupun seneng bisa aja tergores di wajah lu ketika lu tau asal-usul diri lu. Yang penting lu jangan terlalu terpaku dengan ketenaran nenek moyang lu jaman dulu atau terpuruk dengan kejahatan yang dibuat nenek moyang lu. Semua itu ga penting cuy.dulu ya dulu sekarang ya sekarang. Jangan samain jaman dulu ama sekarang. Ibaratnya kisah-kisah keluarga lu itu uda kadaluarsa. Sekarang tugas lu adalah gimana caranya generasi penerus lu membanggakan kehebatan lu sama seperti lu membanggakan leluhur lu.
Bagi yang udah tau nenek moyangnya mari berbagi cerita dengan posting aja comment di blog gw ini.okeh,okeh….